Desa memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu Desa. Sejarah Desa seringkali tertuang dalam dongeng – dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulut, sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta dan realita. Begitu pula dengan Desa Tamiajeng yang juga memiliki kisah tertentu yang merupakan identitas Desa. Berikut sejarah Desa Tamiajeng:
Pada tahun 1365 Masehi ada sebuah hutan yang lebat sekali yang hanya dihuni oleh binatang buas seperti: Harimau, ular, kera, dll. Pada tahun yang sama kira-kira pada abad ke XIV datanglah seorang Tumenggung dari Kerajaan Majapahit yang bernama Surodito, yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Surodito.
Beliaulah satu-satunya orang yang pertama kali ada di hutan rimba tersebut dan kemudian merubah hutan itu menjadi sebuah Desa yang diberi nama Desa Taman Ayu. Alkisah, nama Taman Ayu itu disebabkan ada seorang putri yang sangat cantik jelita yang bernama Dewi Supriani. Karena kecantikannya itulah, sehingga Dewi Supriani dijadikan selir oleh Prabu Brawijaya, yaitu seorang raja dari Kerajaan Majapahit.
Pada abad tersebut pula, datang seorang ulama bernama Mbah Gede Padusan ke Desa Taman Ayu. Beliau ikut membangun Desa Taman Ayu. Selain ikut membangun beliau juga menyebarkan agama Islam pada masyarakat sekitar. Beliau juga membangun musholla / langgar di pinggir Sumber Punden Beji. Air dari Sumber Punden Beji sangat jernih dan bersih. Sumber mata air tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Taman Ayu. Bekas musholla tersebut masih ada sampai sekarang meski hanya tinggal tangga yang berupa batu, namun masih tersusun dengan baik.
Mbah Gede Padusan kemudian mengganti nama Taman Ayu menjadi Tamiajeng. Adapun kata Tamiajeng mempunyai arti yang antara lain “Tami” berasal dari nama “Wanita” dan “Ajeng” berarti “Cantik”, jadi Tamiajeng mempunyai arti “Wanita yang Cantik”. Demikianlah sepenggal sejarah tentang asal usul nama Desa Tamiajeng yang diceritakan secara turun temurun dan dari mulut ke mulut oleh masyarakat Desa Tamiajeng.
- Sejarah Pemerintahan Desa
Desa Tamiajeng dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Berikut sejarahnya:
- Sadran : Zaman Penjajahan Belanda
- Kiya’ : Zaman Penjajahan Belanda
- Rupik : Zaman Penjajahan Jepang
- Karto I : Awal Kemerdekaan Republik Indonesia
- Supi’I : Tahun 1952 s/d 1962
- Karto II : Tahun 1963 s/d 1965
- Abdul Mukti : Tahun 1966 s/d 1981
- Abdul Ghoni : Tahun 1981 s/d 1998
- Priwahayul : Tahun 1999 s/d 2007
- Warnoto : Tahun 2007 s/d Sekarang
Lukman
10 Mei 2022 18:28:45
Mantab, perlu diringkatkan...